Senin, 10 November 2014

Tips membeli Macaron


1. Gelembung udara
Gelembung udara dalam macaroon sungguh menggangu karena dapat merusak teksturnya. Rasanya setengah dari macaroon itu hilang. Sebenarnya masalah seperti ini dapat diatasi dengan cara menekan sisi loyang di bagian bawah ke atas sebelum macaroon dimasukkan ke oven.

2. Kerang kue yang terpisah dari kuenya

Sangat menyedihkan jika melihat lapisan keras macaroon yang terpisah dari kuenya. Macaroon seharusnya menyatu dan melekat dengan sisi satunya lewat ganaché, sehingga mudah dinikmati dan enak dilihat.

3. Pewarna yang berlebihan
Macaroon dengan nuansa warna alami jauh lebih masuk akal, itu berarti pula tidak menggunakan pewarna berlebihan. Juga macaroon ini lebih baik dibandingkan dengan macaroon yang memiliki warna terang menyala seperti lampu neon gara-gara pewarna yang berlebihan, bahkan hingga tidak terlihat seperti makanan.


4. Mengganti Pistachio dengan Almond
Jika Anda membuat macaroon Pistachio, Anda harus memastikan bahwa tepung kacang yang digunakan adalah pistachio giling dan bukannya menggunakan pengganti lain seperti kacang almond. Memang pistachio itu mahal, sehingga tidak masalah bila Anda menggantinya dnegan almond, hanya saja jujurlah kepada orang yang Anda tawari, jangan membuat terkesan itu pistachio padahal bukan.

5. Ekstrak almond

Mengganti pistachio dengan kacang almond masih bisa ditolerir. Hanya saja di beberapa tempat yang murah melakukan akrobat lebih parah yakni hanya menggunakan ekstrak almond. Waspadai macaroon dengan harga murah karena pasti terdapat alasan di balik itu.

6. Macaron basi


Macaroon basi adalah bentuk penghinaan bagi konsumen yang membayar dengan harga mahal. Toko yang tidak bisa menjual macaron segar dengan  dengan cepat, tidak seharusnya menjual macaron.

7. Macaron yang terlalu besar atau kecil

Macaroon dengan ukuran yang terlalu besar tampak tidak proporsional sehingga membuat kue bagian tengah kenyal sedangkan bagian luarnya terlalu matang dan kering. Sama  halnya dengan macaron yang yang memiliki ukaran terlalu kecil. Mungkin bentuknya  terlihat lucu tapi tidak dengan rasanya. Macaroon yang terlalu kecil akan kehilangan tekstur khas kue tersebut.

8. Tepung almond tidak cukup halus

Tepung almond, seperti namanya harus berupa bubuk halus serupa tepung-tepung lain, yakni tepung terigu atau tepung kanji. Tekstur tepung yang tidak halus akan berdampak pada kerang Macaroon yang tidak merata dan bergelombang sehingga memiliki tampilan yang tidak bagus. Selain rasa yang  enak, macaroon juga harus memiliki gaya dan penampilan yang menarik.

9. Terlalu banyak gula


Ada korelasi erat antara warna macaron yang terang dengan banyaknya gula dalam macaroon dan isian ganaché-nya. Meski macaron adalah jenis kue yang manis, harus diingat, Anda bukan memakan permen.

10. Isi terlalu sedikit


Persoalan umum soal komposisi, pastikan Anda mencari macaroon dengan perbandingan 2:1 antara kue dengan isian ganaché-nya.

Mungkin Anda tidak benar-benar dapat menemukan macaroon dengan perbandingan rasio sangat tepat, tapi paling tidak mendekati perbandingan itu maka semakin baik macaroon yang Anda beli.

Resep Macaron

Ingredients:

  • 1 cup confectioners’ sugar (gula pasir)
  • 3/4 cup almond flour (Almond bubuk)
  • 2 large egg whites,(putih telur suhu ruang)
  • Pinch of cream of tartar (optional)
  • 1/4 cup superfine sugar (gula halus)
Cara membuat:
Blender gula pasir dan almond bubuk sampai halus, boleh pakai blender atau food processor. Setelah halus, ayak dua kali supaya tambah halus.
Kocok putih telur sampai soft peak, shiny, jangan sampai terlalu kaku. Lalu masukkan gula halus dan kocok dengan kecepatan tinggi sampai kaku. Kalo yang pakai cream of tartar bisa dimasukkan sebelum putih telur menjadi soft peak.
Masukkan blenderan almond bubuk yang halus ke kocokan putih telur dan aduk balik sampai rata. Masukkan ke dalam pastry bag (plastik contong segitiga) lalu semprotkan ke loyang datar yang sudah dialasi baking paper. Sebaiknya tidak mencontoh kemalasanku memasang baking paper seperti pada foto karena kalau proses membuat macaron gagal, bisa lengket di loyang dan bikin repot saat harus membersihkan loyang anti lengketku yang tetap saja dilengketin sama si macaron gagal :D
Setelah disemprot di loyang, jangan langsung dimasukkan ke oven ya. Biarkan adonan menunggu. Tante Martha sih bilang 15 menit, ada resep yang bilang sampai satu jam … Aku ambil 30 menit saja deehh.
Masukkan ke dalam oven yang sudah dipanaskan 180C, tapiiii saat masuk adonan ke oven, suhu oven harus diturunkan jadi maksimal 160C (kenali oven masing-masing ya!). Waktu panggang hanya 10 menit di suhu 150C. Nah ini sendiri sebenarnya aku masih belum berhasil, karena macaronku sukses pecah semua :)) Eh nggak dink, masih ada beberapa yang selamat gak pecah.
Inti dari kegagalanku adalah aku belum bisa menjaga suhu macaronku pada suhu yang tepat. Aku lihat di video Martha Stewart Living itu malah ribet lagi. Jadi si Macaron masih harus diputer-puter lagi di dalam loyang, yang begene neeh yang suka bikin aku mualllessss bikin kue kalo mesti muter-muterin loyang dalam oven :D

Kamis, 30 Oktober 2014

Macarons

Meski belum se-populer cupcake, namun kue imut dan berwarna-warni ini, ternyata telah berumur lama loh. Kira-kira, lima abad! Dengan Teksturnya yang lembut dan meleleh di mulut, plus rasanya yang bervariasi, dan dengan warna yang colorfull bikin macaron jadi camilan favorit orang Perancis. Yuk, kenalan dengan kue yang mulai bisa kita temukan di beberapa toko roti dan pastrie ini, salah satunya Bakerzin

Tidak ada yang tahu pasti soal asal-usul macaron. Tapi, menurut cerita yang beredar, macaron dibawa oleh chef Italia yang pindah ke Perancis. Macaron terbuat dari putih telur, gula pasir, bubuk almond, serta pewarna makanan. Ketika itu, macaron disajikan dengan sangat sederhana, yaitu berupa satu keping yang diolesi dengan krim isian.

Pada abad 20, barulah macaron dimodifikasi oleh seorang chef Perancis, Ia menggabungkan dua keping macaron dan mengisi bagian tengahnya dengan saus cokelat. Bentuk macaron inilah, yang biasa kita lihat di toko-toko kue sekarang ini.
Tidak disangka-sangka, perkembangan macaron cukup pesat di berbagai negara. Mulai dari Eropa hingga Asia, dapur dari Bakerzin membuat berbagai varian rasa macaron seperti rasa cokelat,bluberry,keju,tiramisu,kopi,greentea,lime,mint,pistachio dan rose. Penggemarnya pun beragam dari anak kecil,remaja hingga dewasa. Selain mempunyai varian rasa yang enak tidak terlalu manis,warna yang colorfull dari macaron juga membuat kita  tertarik untuk membelinya.

Asal Usul Macarons

Meski belum se-populer cupcake, namun kue imut dan berwarna-warni ini, ternyata telah berumur lama loh. Kira-kira, lima abad! Dengan Teksturnya yang lembut dan meleleh di mulut, plus rasanya yang bervariasi, dan dengan warna yang colorfull bikin macaron jadi camilan favorit orang Perancis. Yuk, kenalan dengan kue yang mulai bisa kita temukan di beberapa toko roti dan pastrie ini, salah satunya Bakerzin

Tidak ada yang tahu pasti soal asal-usul macaron. Tapi, menurut cerita yang beredar, macaron dibawa oleh chef Italia yang pindah ke Perancis. Macaron terbuat dari putih telur, gula pasir, bubuk almond, serta pewarna makanan. Ketika itu, macaron disajikan dengan sangat sederhana, yaitu berupa satu keping yang diolesi dengan krim isian.

Pada abad 20, barulah macaron dimodifikasi oleh seorang chef Perancis, Ia menggabungkan dua keping macaron dan mengisi bagian tengahnya dengan saus cokelat. Bentuk macaron inilah, yang biasa kita lihat di toko-toko kue sekarang ini.
Tidak disangka-sangka, perkembangan macaron cukup pesat di berbagai negara. Mulai dari Eropa hingga Asia, dapur dari Bakerzin membuat berbagai varian rasa macaron seperti rasa cokelat,bluberry,keju,tiramisu,kopi,greentea,lime,mint,pistachio dan rose. Penggemarnya pun beragam dari anak kecil,remaja hingga dewasa. Selain mempunyai varian rasa yang enak tidak terlalu manis,warna yang colorfull dari macaron juga membuat kita  tertarik untuk membelinya.

Pembuatan Macarons

Ingredients:

  • 1 cup confectioners’ sugar (gula pasir)
  • 3/4 cup almond flour (Almond bubuk)
  • 2 large egg whites,(putih telur suhu ruang)
  • Pinch of cream of tartar (optional)
  • 1/4 cup superfine sugar (gula halus)
Cara membuat:
Blender gula pasir dan almond bubuk sampai halus, boleh pakai blender atau food processor. Setelah halus, ayak dua kali supaya tambah halus.
Kocok putih telur sampai soft peak, shiny, jangan sampai terlalu kaku. Lalu masukkan gula halus dan kocok dengan kecepatan tinggi sampai kaku. Kalo yang pakai cream of tartar bisa dimasukkan sebelum putih telur menjadi soft peak.
Masukkan blenderan almond bubuk yang halus ke kocokan putih telur dan aduk balik sampai rata. Masukkan ke dalam pastry bag (plastik contong segitiga) lalu semprotkan ke loyang datar yang sudah dialasi baking paper. Sebaiknya tidak mencontoh kemalasanku memasang baking paper seperti pada foto karena kalau proses membuat macaron gagal, bisa lengket di loyang dan bikin repot saat harus membersihkan loyang anti lengketku yang tetap saja dilengketin sama si macaron gagal :D
Setelah disemprot di loyang, jangan langsung dimasukkan ke oven ya. Biarkan adonan menunggu. Tante Martha sih bilang 15 menit, ada resep yang bilang sampai satu jam … Aku ambil 30 menit saja deehh.
Masukkan ke dalam oven yang sudah dipanaskan 180C, tapiiii saat masuk adonan ke oven, suhu oven harus diturunkan jadi maksimal 160C (kenali oven masing-masing ya!). Waktu panggang hanya 10 menit di suhu 150C. Nah ini sendiri sebenarnya aku masih belum berhasil, karena macaronku sukses pecah semua :)) Eh nggak dink, masih ada beberapa yang selamat gak pecah.
Inti dari kegagalanku adalah aku belum bisa menjaga suhu macaronku pada suhu yang tepat. Aku lihat di video Martha Stewart Living itu malah ribet lagi. Jadi si Macaron masih harus diputer-puter lagi di dalam loyang, yang begene neeh yang suka bikin aku mualllessss bikin kue kalo mesti muter-muterin loyang dalam oven :D